Richard Arin
Ilejay dilahirkan di Ventura, California, 17 Februari 1988. Ayahnya Ric Ilejay
keturunan Amerika, Filipina dan Meksiko, sedangkan Ibunya Charlotte Tuttle
keturunan Amerika, Belanda, dan Jerman. Kedua orang tua Arin memiliki latar
belakang musisi. Ayah Arin adalah pemain gitar profesional dan ibunya penyanyi
gospel. Arin mulai bermain drum sejak umur 9 tahun. Arin mempelajari funk,
jazz, rock dan Latin jazz saat usianya sangat muda dengan ayahnya. Bermain di
Top 40 Band, jazz/rock band dan bermain bersama teman-temannya di Christian
rock band mengajarkan Arin fleksibilitas. Satu-satunya pendidikan formal Arin
adalah di Palmdale High School mempelajari drum dibawah bimbingan musical
director, Tom Hixon. Pacarnya bernama Stephanie Bergmann.
20 Januari
2011 Avenged Sevenfold merilis sebuah pernyataan,
"Kami
akhir-akhir ini bertanya pada beberapa teman kami yang mengenal Jimmy dan style
nya, dan juga mengenal musik kami dan masing-masing kepribadian kami untuk
menyarankan drummer untuk melakukan tur bersama kami dimulai awal tahun ini.
Teknisi studio drum kami, Mike Fasano merekomendasikan Arin Ilejay. Kami telah
berlatih dengan Arin dan kami terkesan dengan teknikal skill nya, sikap dan
etos kerjanya. Kami sangat tertarik melakukan tur bersama Arin dan kami
berharap kalian menyambutnya dengan hangat sebagai keluarga kami."
Penampilan
perdana Arin bersama Avenged Sevenfold adalah saat di Nightmare After Chrismast
Tour 2011 di Reading, Pennsylvania 20 Januari 2011. Ilejay menggantikan posisi
Mike Portnoy sebagai additional drummer. Belum ada kabar apakah Arin akan
menjadi drummer tetap. Namun saat Avenged Sevenfold konser di Portugal, M.
Shadows mengatakan "Arin akan terus membantu Avenged Sevenfold untuk 25
sampai 35 tahun kedepan".
Saat ini
Arin menggunakan DW drums, sebelumnya menggunakan Pork Pie. Dalam Drummies
Awards 2011 yang diselenggarakan DRUM! Magazine, Arin mendapatkan penghargaan
'Rising Star'.
Sebelum
bergabung dengan Avenged Sevenfold Arin adalah drummer band Confide tahun
2008-2009 dalam album 'Shout the Truth' dan melakukan tur di Warped Tour 2008.
Arin juga sempat bermain di band Tear The Sails, sebelum bergabung dengan
Confide. Di bulan Februari 2009 Arin Ilejay menjadi Artist Relations Manager di
TRX Cymbal.
Dalam sebuah
wawancara, Johnny C mengatakan kalau dia kesulitan mengucapkan Ilejay, jadi
mereka memanggil Arin dengan nama 'Piss-Ant'. Teman-teman Arin pun sering
memanggil Arin dengan nama lain, diantaranya Muffin, Ar, Belle, Prionsa.
Komentar
Avenged Sevenfold tentang Arin
Kerrang!:
Bagaimana anda berhubungan dengan drummer baru, Arin Ilejay dan bagaimana Ia
bisa berada di Avenged?
Zacky:
"Kami melakukan tryout. Kami mencoba 3 orang. Kami memberikan mereka 2
lagu untuk dimainkan, lagu pelan dan heavy, karena aku tidak tertarik melihat
salah satunya bermain. Arin datang atas rekomendasi teknisi drum kami, Mike
Fasano. Dia terlihat sangat malu dan aku berpikir, 'Aku tidak yakin dengan anak
ini'."
Synyster:
"Kesan pertama kami adalah, 'Who is this fucking weirdo?/Siapa orang
aneh ini?'."
Zacky :
"Yeah, dan kamu harus ingat tidak ada satupun dari kami yang ingin
berada disana di tempat pertama. Melatih drummer hanya merasa bersalah."
Synyster:
"Insting kami adalah membenci dia untuk alasan yang tidak jelas,
seperti 'Fuck this guy'."
Zacky:
"Kemudian dia mulai bermain dan anak itu berubah menjadi demon (iblis).
Anak ini bermain keras dan menghentak setiap nada dengan sangat tepat. Serius,
aku belum pernah merasakan seperti ini sejak kami bermain bersama Jimmy.
Setelah itu, tiba-tiba kami semua langsung tersenyum."
M.: "Dia
benar-benar anak yang baik, drummer yang hebat dan aku 100 persen senang bersamanya,
dari cara bermainnya hingga sikapnya. Dia orang yang tepat untuk band saat ini,
dan aku memilih kata-kata itu dengan hati-hati karena kami belum ada kesempatan
untuk menulis lagu bersamanya. Saat ini, bagaimanapun, kami dapat memainkan
apapun yang Jimmy atau Mike lakukan dan dia (Arin) tinggal dalam mimpi.
Kerrang!:
Apa kesan pertama saat tampil dengan Arin dibelakang drum?
M.: "Aku
gugup untuk dia. Aku mencoba meletakkan diriku dalam sepatunya tapi bung, Aku
melihat semuanya terbangun dari seorang anak 20 tahun menuju ke panggung untuk
tampil. Aku tidak bisa membayangkan menjadi 23 tahun, mengikuti The Rev dan
Portnoy dan bermain di depan ribuan penonton. Tapi dia menunjukkannya. Itu
sangat membesarkan hati karena bahkan bagi kami, masih ada rasa gugup untuk
konser seperti Download atau Rock am Ring. Pertunjukkan besar itu bisa menjadi
momen yang menentukan untuk sejarah band dan bagus saat tau bahwa dia bisa
menangani semuanya."
Zacky:
"Untuk mendapatkan apa yang kami lakukan akan menjadi sulit bahkan
untuk drummer hebat. Jadi untuk seseorang yang sebelumnya belum pernah ada di
tur atau bermain di arena, dia benar-benar sangat mengesankan."
Synyster:
"Kami benar-benar harus ketat untuk hal ini. Tidak ada banyak ruang untuk
kesalahan. Kami bermain di acara yang buruk di masa lalu, jadi melihat dia
dapat mengendalikan segalanya dengan pengalaman yang minim dan still kill says
a lot."
Zacky:
"Seperti yang lainnya, ini masih suatu hari pada saat ini tapi jika ini
berjalan dengan Arin, itu hebat. Jika tidak, fuck it, kami akan memikirkan
sesuatu. Ini tidak pernah tentang mencari drummer terbaik atau menggunakan
'nama'. Aku tidak peduli dengan itu. Aku lebih memilih memakai seseorang yang
seorangpun belum pernah mendengarnya yang dapat bermain bagus dan tidak menjadi
sampah. Kami beruntung menemukan anak ini. Kami semua akan lama bersama dia.
GW:
Bagaimana Arin bisa datang?
VENGEANCE:
"Kami memutuskan untuk mencoba beberapa orang yang berbeda, mengetahui
bahwa ada kemungkinan bahwa tidak bisa terus berjalan dengan Mike. Kami tidak
membuka audisi atau semacamnya, tapi kami bertanya pada produser kami, Mike
Elizondo, jika dia tau seseorang yang muda dan mau datang, dan kami bertanya
pada teknisi drum Jimmy, Mike Fasano, jika dia tau seseorang. Kemudian kami
juga menyeleksi seorang bocah yang kami lihat di YouTube memainkan beberapa
lagu kami dan membuat kami kagum. Arin adalah usulan Mike Fasano, dan dia orang
kedua yang kami coba. Dia datang dan mungkin yang paling kurus, anak paling
gugup yang pernah kami lihat. Kami tidak pernah mendengar band yang dia
mainkan, sama sekali tidak tau tentang dia, tapi kami duduk dan mulai meratapi.
Mengingatkan pada John Bonham atau semacamnya. Kami semua tersenyum lebar.
GATES:
"Arin benar-benar sempurna melakukannya. Dia datang dan bermain rapi
dan tau secara tepat bagian Jimmy, semua nuansa kecil dan alur dan teknik. Luar
Biasa."
GW: Apakah
ada kemungkinan dia akan menjadi anggota permanen dari band?
GATES:
"Sulit mengatakannya. Tapi satu hal yang bisa kukatakan bahwa dia sudah
bersama kami selama setengah tahun, dia menyelesaikan tiga tur bersama kami dan
itu semakin baik dan semakin baik. Kami mencintai anak itu. Dia manis, rendah
hati, bertalenta. Dia menikmati ini dan kami juga. Jadi tidak ada rencana atau
pikiran menuju perubahan dari titik ini."
GW: Arin
juga terlibat dalam "Not Ready To Die", lagu baru pertama Avenged
sejak 'Nightmare'. Bagaimana lagu itu datang?
GATES:
"Kami mengerjakannya mendekati akhir Maret, selama minggu panjang
istirahat dari tur. Dan pada dasarnya itu minggu neraka, karena kami biasanya
memerlukan waktu yang lama untuk menulis -lebih lama dari kebanyakan band,
setidaknya. Tapi kami harus menulis dan merekamnya secepatnya karena kami akan
menuju Amerika Selatan, dan kami menulis dari awal, agar sesuai dengan game
'Call of Duty'. Kami masuk dan melakukannya, selama 4 hari. Kami yakin suaranya
bagus di home studio, dan kami mengerjakannya dalam beberapa hari dengan Mike
Elizondo di home studio nya. Ini bukan lagu Avenged Sevenfold terbaik tapi
ternyata itu cukup keren. Aku bangga dengan itu."
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda telah membaca artikel Ini. Tak lengkap rasanya jika kunjungan anda di Blog ini tanpa meninggalkan komentar. Untuk itu silahkan berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.